Kehancuran Tak Terencana


Sebuah kisah yang kutulis, lantaran kehancuran kuliah yang tiada pernah ku sangka sebelumnya. Cita-cita lulus Sarjana dalam 3,5 tahun pupuslah sudah, yang kini kurasa hanyalah sebuah kekecewaan hingga penyesalan akan kisah pahit tahun 2017 ini.

Namun.. Apalah daya diri ini, meratap pun tiada pernah bisa mengambalikan waktu untuk sebuah perubahan. Karena takdir Tuhan yang kini menimpaku bukanlah sebuah lorong waktu, hanya intropeksi diri dan melakukan perubahan pada diri ini untuk melakukan hal terbaik dimasa depan.

Selama semester 5 ini, sebuah beban berat ku tanggung, menjadi pemimpin dengan mayoritas orang-orang yang tidak dekat denganku. Hal itulah yang membuatku menjadi semakin kacau dan bingung harus berbuat apa. Menghadapi orang baru bukanlah hal yang mudah untukku, meskipun aku mempunyai sifat yang mudah berteman, namun dalam hal memimpin, aku tidak pernah bisa melakukannya pada orang-orang baru. Sudah sering kali aku mencoba melakukan pada setiap orang baru, namun tidaklah satupun sebuah keberhasilan kutemui.

Alhasil.. dari semua yang terjadi diawal kuliah itu menyebabkan aku sangat kurang bersemangat. D,itambah aku sering bolos kuliah karena sakitnya kedua orang tuaku yang silih berganti. Bukan maksud menyalahkan kedua orang tuaku yang sakit dimasa aku sedang menjalani masa studi, namun sebagai seorang anak yang wajib hukumnya untuk berbakti kepadanya, tentu hal yang paling utama kulakukan adalah menjaga mereka berdua. Karena jika melihat kondisi kakak perempuanku, tidaklah mungkin untuk dia ikutan menjaga. Anak 3, umur masih balita semua, belum lagi harus mengurus rumah kala suaminya kerja. Tak tegalah diriku melihatnya belum lagi jika dia harus ikutan menjaga, beban berat apalagi yang harus ditanggungnya.

Namun, selama semester 5 ini, tak selamanya kehancuran membuatku terpuruk. Ada satu noktah cerah yang menghias diantara banyaknya keburukan yang menimpa. Sebuah gelar dari sertifikasi profesi oleh salah satu perusahaan terbesar didunia 'Microsoft' kini bisa tersemat dibelakang namaku.

Benar memang apa kata pepatah, dibalik kesulitan pasti ada jalan yang terang yang bisa kulalui. Mungkin hanya secuil kisah dariku ini yang bisa kutuliskan. Aku berharap juga pada kalian para pembaca, semoga hal ini tidak terjadi pada kalian

Penulis:

0 komentar untuk Kehancuran Tak Terencana