Lamun, sebuah tumbuhan berbunga itu tumbuh didasar perairan pesisir yang dangkal, tumbuhan ini bentuknya mirip seperti rerumputan, sehingga kebanyakan dari orang-orang dipesisir menyebutnya sebagai Padang Lamun kadang jika orang yang awam dalam hal ini menyebutnya sebagai rumput laut, padahal lamun dan rumput laut jelas-jelas berbeda.
Lamun merupakan salah satu makanan favoritnya Dugong (Duyung). Dugong sendiri merupakan salah satu mamalia laut yang terancam punah akibat perburuan oleh masyarakat, yang mana kebanyakan dari masyarakat percaya bahwasannya minyak duyung yang berasal dari air mata air mata dugong masih dianggap sebagai pelet atau ramuan pengasih, padahal cairan tersebut hanya lendir pelembap untuk mata dugong yang mana air tersebut keluar dari kelenjar air mata ketika dugong sedang tidak berada di dalam air. Dugong bisa tumbuh hingga mencapai panjang 3 meter serta memiliki berat hingga 450 Kilogram, dan Dugong juga mampu bertahan hidup hingga 70 tahun, akan tetapi tingkat perkembang biakannya sangat rendah juga menyebabkan Dugong bisa terancam punah selain dari perburuan.
Kembali lagi ke masalah judul, "Lestarikan Lamun, Selamatkan Kita". Mungkin dari kalian semua akan bertanya-tanya, mengapa dengan melestarikan lamun, kita bisa diselamatkan? Dikarenakan ada sebuah fakta dari penelitian yang dilakukan oleh LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dan DSCP (Dugong and Seagrass Conservation Project) bahwasannya jika kita melestarikan lamun maka otomatis Dugong akan semakin banyak yang berada di sekitaran Padang Lamun tersebut, sehingga lamun dapat terus berkembang biak saat Dugong memakannya. Lamun juga merupakan sebuah tumbuhan yang dapat menangkal area pesisir dari terjadinya abrasi, sehingga daratan tidak akan tenggelam. Lamun juga dapat menyaring limbah serta menjaga kualiatas air agar tetap stabil dan tidak mudah tercemar. Lamun juga dapat menyimpan 2x lipat dari keseluruhan karbon dioksida (Sekitar 83.000 ton/km2) yang dapat disimpan oleh tumbuhan didarat, sehingga udara akan lebih sehat untuk dihirup. Namun, terlepas dari itu semua, sebuah fakta yang sangat membuat sesak dada yakni masalah lamun itu sendiri. dari total luas area lamun tumbuh (Sekitar 1.507 km2 ), hanya 5% yang dapat dikatakan sehat, selebihnya masuk dalam kategori lamun kurang maupun tidak sehat akibat dari habitatnya yang tercemar.
Lalu bagaimana cara kita agar ekosistem dari lamun itu sendiri terus ada, dan bisa dimanfaatkan untuk kepentingan kita bersama? Dan bagaimana cara agar Dugong tidak masuk lagi kedalam kategori terancam punah? Mungkin beberapa hal inilah sebuah solusi yang bisa menyelamatkan keberadaan keduanya;
 |
| technology-indonesia.com |
Kembali lagi ke masalah judul, "Lestarikan Lamun, Selamatkan Kita". Mungkin dari kalian semua akan bertanya-tanya, mengapa dengan melestarikan lamun, kita bisa diselamatkan? Dikarenakan ada sebuah fakta dari penelitian yang dilakukan oleh LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dan DSCP (Dugong and Seagrass Conservation Project) bahwasannya jika kita melestarikan lamun maka otomatis Dugong akan semakin banyak yang berada di sekitaran Padang Lamun tersebut, sehingga lamun dapat terus berkembang biak saat Dugong memakannya. Lamun juga merupakan sebuah tumbuhan yang dapat menangkal area pesisir dari terjadinya abrasi, sehingga daratan tidak akan tenggelam. Lamun juga dapat menyaring limbah serta menjaga kualiatas air agar tetap stabil dan tidak mudah tercemar. Lamun juga dapat menyimpan 2x lipat dari keseluruhan karbon dioksida (Sekitar 83.000 ton/km2) yang dapat disimpan oleh tumbuhan didarat, sehingga udara akan lebih sehat untuk dihirup. Namun, terlepas dari itu semua, sebuah fakta yang sangat membuat sesak dada yakni masalah lamun itu sendiri. dari total luas area lamun tumbuh (Sekitar 1.507 km2 ), hanya 5% yang dapat dikatakan sehat, selebihnya masuk dalam kategori lamun kurang maupun tidak sehat akibat dari habitatnya yang tercemar.
Lalu bagaimana cara kita agar ekosistem dari lamun itu sendiri terus ada, dan bisa dimanfaatkan untuk kepentingan kita bersama? Dan bagaimana cara agar Dugong tidak masuk lagi kedalam kategori terancam punah? Mungkin beberapa hal inilah sebuah solusi yang bisa menyelamatkan keberadaan keduanya;
- Jangan membuang sampah atau limbah apapun di laut, agar tidak membuat kualitas air semakin buruk dan membuat Dugong / Lamun tidak bisa bertahan hidup diarea tersebut.
- Jangan menangkap ikan menggunakan Bom, Racun atau hal-hal yang membahayakan agar habitat dari lamun tidak rusak.
- Memberikan edukasi, wawasan dan informasi kepada masyarakat mengenai Dugong dan lamun, agar mereka semakin sadar untuk ikut serta melestarikan lamun, serta menyelamatkan Dugong dari kepunahan.
- Jika menemukan Dugong terdampar dipesisir, segera bantu Dugong untuk masuk kewilayah perariran, jika tidak bisa melakukannya segera untuk menginformasikan kepada pihak terkait masalah ini, bisa Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, DSCP Indonesia, WWF Indonesia atau yang lainnya.
- Laporkan kepada pihak terkait mengenai masalah pencemaran area Padang Lamun atau kematian Dugong.
- Jangan pernah membeli barang-barang terkait masalah Dugong, baik itu Minyak Lintah, Daging Dugong, atau lainnya untuk mengurangi tingkat perburuan liar di masyarakat.
- Laporkan kepada pihak terkait apabila menemui perburuan liar ataupun penjualan Dugong secara ilegal.
Mungkin itulah sedikit informasi yang bisa saya berikan kepada kalian semua terkait masalah Dugong dan Lamun ini. Semoga dengan dibagikannya informasi ini, maka akan semakin banyak masyarakat yang sadar tentang pentingnya pelestarian lamun dan upaya pencegahan kepunahan dugong, dengan begitu kalian juga ikut andil dalam program pemerintah yang bertajuk #DugongmeLamun. Jangan lupa untuk membagikan tulisan ini, agar semakin banyak orang yang tahu tentang pentingnya hal ini.
Penulis: Unknown
0 komentar untuk Lestarikan Lamun, Selamatkan Kita